Yuk kita coba pelajari apa yang kita dapat pada saat running retargeting di google dan juga meta ads baik itu dari segi engagement maupun juga return.
Kita bagi bagi artikel ini supaya teman teman bisa belajar dan save both energy and money yah to scale your business easily.
Without further due, check it out gan.
Dalam era digital saat ini ada terdapat berbagai macam bentuk kreatif dalam memasarkan produk yang akan dijual. Jenis kreatif yang bervariatif ini akan dijadikan sebagai strategi marketing untuk meningkatkan engagement. Engagement sendiri adalah interaksi antara user terhadap sebuah konten yang di posting di platform social media, sehingga engagement menjadi salah satu Key Performace Indicator yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, untuk membuat user tertarik maka diperlukan sesuatu yang berbeda. Bentuk kreatif yang digunakan untuk meningkatkan engagement yang akan dijelaskan pada artikel kali ini adalah tipe kreatif General, Promosi, dan Influencer.
Tujuan dari pengkategorian tipe kreatif ini adalah untuk mencari tahu tipe kreatif seperti apa yang paling cocok untuk digunakan. Terutama aplikasinya di masing-masing platform guna meningkatkan engagement. Sebelumnya, kami tidak mengkategorikan tipe kreatif untuk platform Google Ads. Namun, karena Google Ads tidak bisa melakukan tracking revenue dari level kreatif, kami memtuskan bahwa akan melakukan pengkategorian dalam bentuk Ad Group.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, dalam kesempatan kali ini, Ad Group kami kategorikan menjadi 3. Yakni, General, Promosi, dan Influencer. Yang termasuk dalam kategori Promosi adalah berbagai bentuk promo yang tidak menggunakan atau mengikutsertakan influencer. Kategori influencer sendiri adalah tipe kreatif yang menggunakan gaya pengambilan gambar atau video yang melibatkan influencer (Key Opinion Leader atau biasa disingkat KOL). Selebihnya, yang tidak termasuk ke dalam kategori Promosi dan Influencer tergabung dalam kategori General.
Untuk Facebook Ads, kami tidak perlu melakukan pengkategorian dalam level Ad Set seperti yang kami lakukan pada Google Ads dalam level Ad Group. Karena proses tracking revenue pada Facebook Ads dapat dilakukan hinggal level kreatif. Akan tetapi, proses pengkategorian tetap kami lakukan secara manual saat melakukan reporting.
Adapun hal yang harus diingat adalah, untuk kategori Influencer format kreatif yang digunakan adalah dalam bentuk Video dan memilki durasi yang cukup panjang. Sehingga, perbandingan yang dilkakukan adalah murni dari tipe kreatif dengan format yang berbeda-beda.
Campaign dijalankan dalam kurun waktu satu bulan penuh pada bulan Januari. Selama satu bulan penuh tersebut kami terus mengamati dengan cermat segala bentuk perkembangan dari kedua campaign tersebut di masing-masing platform.
Setelah testing selama periode 1 bulan, kita dapatkan hasil dengan detail sebagai berikut:
Kita mendapatkan hasil yang agak berlainan dari segi Platform Facebook dan Google. Dari tipe kreatif Influencer mendapatkan hasil engagement lebih baik di Facebook (1.3%) dibandingkan dengan Google (0.3%), asumsi dari kita sih kemungkinan Influencer itu punya daya tarik yang kuat di platform Facebook, mengingat influencer lebih banyak menggunakan platform Instagram yang notabene dimiliki oleh Facebook. Disisi lain tipe kreatif General memiliki engagement lebih baik di Google (1.6%) dibandingkan dengan Facebook (0.9%).
Dari hasil didapatkan dalam studi kasus kita, dapat disimpulkan bahwa guna mendapatkan engagement rate yang lebih baik, akan lebih tepat untuk menggunakan tipe kreatif Influencer di Facebook Ads ketimbang Google Ads. Kita juga dapat melihat bahwa audiens di Google Ads lebih peka dengan tipe kreatif yang bersifat General tanpa ada unsur promosi dan influencer.
Begitulah kira-kira gambaran mengenai performance engagement berdasarkan tipe kreatif, nah setelah kita dapatkan hasil nya tersebut, gimana sih performance tipe kreatif tersebut terhadap return of ads spend (ROAS)? Nah nanti kita akan coba bahas di next aritkel ya. Tungguin aja ya temen-temen.
